Keberuntungan belum berpihak pada Mario Suryo Aji di Moto2 GP Jerman pada Minggu 7 Juli 2024. Pebalap Honda Team Asia ini harus mengakhiri balap sebelum finish alias DNF (Did Not Finish)..
Mengawali balap dari belakang tepatnya grid 25 Mario Suryo Aji harus berjuang lebih. Komoetisi balap yang ketat di awal balap membuat Mario lak 1 melorot di posisi 28 dari 30 pebalap.
Mario bangkit dan memperbaiki posisi. Naik ke urutan 27 lap ke 2. Selanjutnya naik kembali ke posisi awal di urutan ke 25 pada lap 3.
Pada lap ke 5 berada di urutan 24 dan lap selanjutnya ke 23. Mario terus memepertahankan penampilannya dengan memperbaiki posisi hingga lap ke 22 berada di posisi 18.
Ditengah berjuang untuk bisa masuk ke zona poin, insiden dialami Mario. Pebalap asal Magetan ini terjatuh di tikungan 1 dan mengakhiri balapan sebelum finish.
“Sayang sekali saya tidak bisa menyelesaikan balapan. Saya melakukan kesalahan besar pada akhirnya, mengakibatkan kecelakaan di tikungan 1. Sampai saat ini, itu adalah salah satu balapan terbaik saya, dengan kecepatan yang mirip dengan tiga pebalap teratas. Perbedaan waktu tersebut disebabkan karena banyaknya pebalap yang menyalip di awal dan bertarung dengan mereka, ” kata Mario.
Pebalap binaan Astra Honda ini tak bisa menyembunyikan kekecewaan karena mengakhiri balap sebelum finish.
“Saya kecewa tidak menyelesaikan balapan. Saya ingin berterima kasih kepada tim atas motivasi dan dukungan mereka yang tiada henti. Saya akan terus bekerja keras untuk mereka dan diri saya sendiri untuk mencapai hasil yang lebih baik. Terlepas dari hasilnya, kita harus menemukan hikmahnya mulai akhir pekan ini. Dari latihan pertama, kami berjuang di zona tengah ketimbang berjuang di belakang. Saya bersemangat untuk bersaing dan memberikan yang terbaik pada balapan berikutnya di Silverstone, ” ucap Mario.
Hiroshi Aoyama Manager Honda Team Asia. ” Sayangnya Mario Aji terjatuh. Beruntung Mario baik-baik saja dan tidak mengalami kesakitan yang berarti. Ini mengecewakan karena dia mempertahankan kecepatannya dengan baik, mengejar pembalap di depannya, dan menutup jarak dengan mereka yang berada di zona poin. Sisi positifnya, daya saingnya terlihat jelas, dan ia pasti akan menjadi pesaing di balapan berikutnya, ” papar Hiroshi Aoyama.